Kisah Vanda Astri, Pilot Asal Papua Pertama Garuda Indonesia - Harian Papua

Breaking

Selasa, 26 November 2019

Kisah Vanda Astri, Pilot Asal Papua Pertama Garuda Indonesia

Kisah Vanda Astri, Pilot Asal Papua Pertama Garuda Indonesia

Prestasi membanggakan diukir oleh dua mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di negeri Kiwi, Selandia Baru. Mereka menjadi pilot pertama.pada maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink.
.
“Dua mahasiswa tersebut yakni Vanda Korisano dan Martha Itaar, di mana keduanya tiba di negeri Kiwi pada 2014,” kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga Tantowi Yahya seperti dikutip ANTARA.
.
Menurut Dubes Tantowi, keduanya adalah mahasiswi asal Bumi Cenderawasih dari sekitar 150 orang pelajar dan penerima beasiswa dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Pemerintah Provinsi Papua yang menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru.
.
Sementara itu Vanda Astri Korisano tak menyangka dia akan menjadi angkatan pertama rekrutmen pilot asal Papua yang bergabung dengan Garuda Indonesia Group. Perempuan kelahiran 29 April 1996 ini juga menjadi satu dari dua pilot perempuan yang direkrut maskapai Garuda Indonesia.
.
Bekerja di bidang penerbangan, apalagi menjadi pilot, memang menjadi impiannya sejak kecil. Vanda menceritakan bagaimana dia dulunya suka sekali berada di bandara. "Dulu dari kecil kalau pergi sama keluarga naik pesawat, memang suka sekali sama bandara, nggak tahu ya, suka saja sama suasananya," kata dia kepada Kompas.com pada Jumat (16/8/2019).
.
Saat remaja, keinginannya untuk bekerja di penerbangan semakin kuat. Satu hal yang dia pikirkan, menjadi pramugari atau pilot. Dengan diskusi bersama keluarga, akhirnya pilot menjadi pilihannya.
.
Dukungan bukan hanya datang dari keluarga. Vanda menceritakan, sewaktu sekolah di SMAN 1 Jayapura, guru-gurunya juga mendorongnya untuk sekolah setinggi-tingginya agar cita-citanya tercapai. "Karena aku suka bahasa inggris, dan itu penting untuk profesi pilot, guru-guru aku mendorong aku supaya kuliah yang bagus sekalian, cari beasiswa," kata dia.
.
Dia kemudian mendapat beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua dan menjalani pendidikan enam bulan pertama di International Pasific College, Selandia Baru. Vanda lalu melanjutkan diploma Aviation for Airline Preparation di Nelson Aviation College Selandia Baru. Ia lulus pada Januari 2018.
.
Setelah menyelesaikan pendidikan diplomanya, Vanda mengikuti pendidikan di Genesa Flying Academy, Cilacap. Kemudian setelah diterima di Garuda Indonesia, dia menempuh pendidikan pilot di Garuda Indonesia Training Center (GITC) pada awal Agustus 2019.
.
Sejak awal, orangtuanya memang tidak pernah melarangnya untuk menjadi apapun yang dia suka. "Asal komitmen dan bertanggung jawab, orangtua dukung, apalagi papa," kata putri keempat dari lima bersaudara itu.
.
Kedua orangtua Vanda telah tiada sejak 2018 lalu. Namun, saat pertama kali dia mengatakan akan menjadi pilot, orangtuanya lah yang selalu mendukung, dan senang dengan keputusannya itu.
.
"Orangtua aku pasti bangga banget sih di sana, karena dari awal mereka emang dukung aku," kata perempuan yang pernah menyabet gelar juara 1 untuk kategori “Non-Native Speaker” di kontes bahasa asing di Selandia Baru.
.
Setelah sudah diterima di Garuda Indonesia, impian Vanda sederhana. Dia berharap pencapaiannya ini menjadi inspirasi untuk anak-anak muda lain khususnya di Papua.
.
"Aku harap temen-temen Papua lain ikut juga, bisa menyusul," tutup dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar