Listrik Ramah Lingkungan untuk Papua - Harian Papua

Breaking

Sabtu, 30 November 2019

Listrik Ramah Lingkungan untuk Papua

Listrik Ramah Lingkungan untuk Papua

Perusahaan Listrik BUMN, PT PLN (persero) berusaha menyelesaikan tantangan geografis di Papua agar jangkauan listrik di wilayah tersebut makin meluas. Untuk itu, PLN meluncurkan program 1.000 Renewable Energy for Papua agar mencapai rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2020.
.
Inisiatif ini adalah sekuel dari gerakan Ekspedisi Papua Terang di bulan Agustus hingga September 2018. Ekspedisi itu mengumpulkan data demografi dan geografi terkait penyusunan rencana paling efektif untuk melistriki ratusan desa di provinsi Papua dan Papua Barat.
.
"Masih ada sekitar 1.724 desa yang gelap gulita dari jumlah 7.358 desa, sehingga oleh karena itu PLN meluncurkan program 1.000 Renewable Energy for Papua sebagai tindak lanjut Ekspedisi Papua Terang," ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi F.X. Sutijasto dalam peluncuran program ini di Jakarta, Jumat (18/10/2019).
.
Energi terbarukan dipilih karena berdasarkan survei PLN ada empat Energi Baru Terbarukan (EBT) yang potensial di Papua, yakni Pembakit Listrik Tenaga Pikohidro, Tabung Listrik, Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan panel surya yang bisa berfungsi hingga 20 tahun, dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa yang bisa menerangi 200 rumah.
.
Dengan tantangan geografis, kerapatan hunian yang sangat rendah, dan infrastuktur yang terbatas, Program 1.000 Renewable Energy for Papua dipandang sebagai solusi paling efektif untuk percepatan elektriflkasi di Papua dan Papua Barat melalui implementasi model Wireless Electricity.
.
Optimalisasi energi lokal berbasis energi baru terbarukan (EBT) juga diharapkan akan memperbaiki kinerja Bauran Energi sekaligus menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik.
.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Rasio Elektriflkasi (RE) di Provinsi Papua saat ini sebesar 94,28 persen dan Papua Barat 99,99 persen. Jika diakumulasikan, saat ini rasio eletrifikasi di dua provinsi itu adalah sebesar 95,75 persen.
.
Perkiraan rasio elektrifikasi pada akhir tahun 2019 di Provinisi Papua adalah sebesar 96.79 persen dan Provinisi Papua Barat sebesar 99.99 persen, dengan tambahan desa yang dilistriki oleh PLN sebanyak 399 desa dan LTSHE sebanyak 230 desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar