Ma'ruf Amin: Bangun Kerukunan Sudahi Konflik - Harian Papua

Breaking

Minggu, 24 November 2019

Ma'ruf Amin: Bangun Kerukunan Sudahi Konflik

Ma'ruf Amin: Bangun Kerukunan Sudahi Konflik

Wakil Presiden KH Maruf Amin bersama istrinya Wury Estu Handayani berjalan santai di kawasan car free day, Jakarta, Minggu (17/11). Kegiatan ini merupakan bagian dari acara “Interfaith Walk 2019 Pemuda Lintas Agama”. Bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar berjalan santai dengan tokoh lintas agama lain untuk menyebarkan pesan damai keagaaman.
.
Olahraga bersama dilakukan mulai dari Sarinah menuju ke arah Bundaran HI dan kembali lagi ke Sarinah. Ma'ruf Amin terlihat menggunakan kaos biru, celana hitam dan sepatu biru dongker serta memakai topi.
.
Menurut Ma'ruf Amin, acara olahraga jalan santai ini tidak membutuhkan biaya yang banyak. Terlebih, acara ini sangat banyak sekali manfaatnya. "Saya tidak pernah merasa berbahagia seperti hari ini. Biayanya murah, tetapi manfaatnya besar, ini kan teori ekonomi, biaya murah tetapi keuntungan besar," kata Ma'ruf usai olahraga jalan santai, Jakarta, Minggu (17/11/2019).
.
Atas alasan itu, ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berharap acara serupa turut di seluruh Indonesia, khususnya di Bumi Cendrawasih Papua yang beberapa waktu lalu terjadi konflik horizontal. Dia ingin acara olahraga seperti ini dapat dilakukan di semua provinsi Indonesia. Terlebih, acara ini mesti diadakan di Provinsi Papua agar membuat Papua damai.
.
"Saya ingin acara seperti ini dibuat di setiap provinsi. Saya ingin ada upacara khusus, event khusus di Papua, supaya membuat Papua damai," ujarnya usai jalan santai di Sarinah, Jakarta Pusat.  Maruf mengatakan bahwa kerukunan umat beragama merupakan unsur utama kerukunan nasional. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya memiliki berbagai agama. Kita memiliki pemeluk agama majemuk, karena itu kita mesti menjaga bersama sama," kata Maruf.
.
"Seperti tadi saya katakan, mari kita bangun narasi-narasi kerukunan. Kita sudahi narasi-narasi konflik, narasi-narasi yang menimbulkan perbedaan. Karena itu narasi kita, khutbah di masjid, dalam ceramah-ceramah, kita hindari lah narasi yang membuat permusuhan, rasa saling membantu," jelasnya.
.
Ia menegaskan, acara jalan santai ini dapat dilakukan di semua provinsi Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar