Panglima TNI Ingin Anak-anak Perbatasan RI-PNG Bebas stunting - Harian Papua

Breaking

Jumat, 29 November 2019

Panglima TNI Ingin Anak-anak Perbatasan RI-PNG Bebas stunting

Panglima TNI Ingin Anak-anak Perbatasan RI-PNG Bebas stunting

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan bakti sosial TNI/Polri di perbatasan RI-PNG merupakan salah satu perhatian kepada warga dalam upaya memberikan jaminan kesehatan termasuk juga mendata pertumbuhan anak-anak.
.
"Bakti sosial kesehatan ini juga untuk mendata pertumbuhan anak-anak. Karena pertumbuhan anak-anak penting jangan sampai pertumbuhan anak kita juga terkena masalah stunting," katanya dalam kunjungan kerja meninjau bakti sosial TNI-Polri di halaman Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Rabu.
.
Ia meyakini masalah stunting di perbatasan RI-PNG, atau di pesisir pantai tidak ada masalah stunting karena bisa mengkonsumsi ikan yang cukup melimpah.
.
"Dan saya yakin, apabila kita diwilayah perairan yang banyak ikannya, lalu kita sering makan ikan, paling tidak menjadi anak-anak yang cerdas dan akan jadi pelopor pada waktunya tahun 2045 membawa Indonesia menjadi negara nomor 4 ekonomi terbesar di dunia," jelasnya.
.
Selain soal stunting, Panglima TNI juga menyinggung soal jaminan keamanan yang mendukung jalannya pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah bisa berjalan dengan lancar.
.
"Yang tujuannya mensejahterahkan masyarakat dan ini harapan kita semua, untuk Indonesia maju dan menyongsong Indonesia emas pada 2045. Mudah-mudahan apa yang kita inginkan bisa terkabul dengan catatan kita semua berkomitmen meningkatkan SDM," terangnya.
.
1.012 warga di perbatasan RI-Papua Nugini, Rabu, mendapat pelayanan kesehatan dari tim medis TNI-Polri yang dipusatkan di Skouw, Jayapura. Bakti sosial (baksos) yang digelar di sekitar halaman kantor Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, perbatasan RI-PNG, Rabu (27/11) ditinjau Panglima TNI dan Kapolri.
.
Kakesdam XVII Cenderawasih Kol.CPM dr. Januar mengatakan jumlah warga yang berobat melebihi target karena sebelumnya hanya 1.000 orang. Di antara masyarakat yang berobat ada juga WN Papua Nugini (PNG) namun jumlahnya hanya sekitar 15 orang.
.
“Kami juga mempersilahkan WN PNG yang ingin berobat di baksos yang diselenggarakan TNI-Polri di perbatasan RI-PNG,” kata Kol CPM Januar seraya menambahkan selain pemeriksaan umum dalam kegiatan tersebut warga juga dapat memeriksa giginya.
.
Selain pengobatan masal juga dilakukan donor darah dan pembagian bingkisan dari Panglima TNI dan Kapolri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar