Gerakan Separatisme Memicu Terjadinya Disintegrasi Bangsa. - Harian Papua

Breaking

Senin, 16 Desember 2019

Gerakan Separatisme Memicu Terjadinya Disintegrasi Bangsa.

Gerakan Separatisme Memicu Terjadinya Disintegrasi Bangsa.

Kondisi umum adanya gerakan separatis adalah adanya keyakinan bahwa suatu wilayah akan lebih baik kehidupannya dari segi ekonomi, sosial maupun hukum apabila lepas dari Negara Induknya. Gerakan separatisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia dari satu sama lain. Namun, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah suatu paham yang mengambil keuntungan dari pemecah-belahan dalam suatu golongan (bangsa). Lebih jauh, gerakan ide separatisme memicu terjadinya disintegrasi bangsa.

Di Indonesia, isu separatisme masih menjadi isu keamanan yang mengancam kedaulatan Negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa. Gerakan separatisme di Indonesia cenderung dilatar belakangi oleh kelompok identitas etnis maupun identitas lainnya, yang masih berkeinginan memisahkan diri lepas dari NKRI, untuk membentuk Negara atau pemerintahan sendiri dengan alasan kultur, agama atau bahasa, yang terakumulasi sangat kompleks dipicu oleh politik, ekonomi, maupun sosial kultur.

Gerakan separatisme di Indonesia yang masih ada salah satunya adalah Gerakan Separatisme Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sepanjang sejarah gerakan separatisme di Indonesia, isu atau konflik mengenai Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah konflik terbesar yang pernah dihadapi oleh Indonesia. Dalam perkembangannya, Kelompok Separatis Papua pun mendeklarasikan membentuk negara sendiri dengan nama West Papua. Pada awalnya, kelompok OPM melakukan perang gerilya secara tradisional untuk melawan Pemerintah Indonesia.

Namun demikian memasuki tahun 2000, Kelompok Separatis Papua mulai menggunakan upaya-upaya non-violent atau tanpa kekerasan seperti dialog, kampanye, salah satunya melalui organisasi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dipimpin Benny Wenda, serta menyebarkan isu-isu propaganda tentang kontradiktif kondisi Papua melalui peranan teknologi seperti media online.

Gerakan separatisme di Papua seakan sedang membodohi masyarakat Papua yang pada dasarnya tidak ada keinginan memisahkan diri dan tetap menyatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Isu diskriminatif terhadap masyarakat Papua yang coba dibangun oleh para kelompok separatis seakan dipatahkan oleh beragam program prioritas pemerintah dilakukan di bumi cendrawasih mulai dari Otonomi Khusus hingga prioritas pembangunan.

Masyarakat Papua dan seluruh rakyat Indonesia menyadari dan memiliki komitmen bahwa berada dalam wadah NKRI merupakan putusan politik yang tepat dan final. Oleh karena itu, separatisme menjadi ancaman langsung terhadap keutuhan wilayah NKRI dan gerakan ide separatisme memicu terjadinya disintegrasi bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar