Papua Siap Menerapkan Ekonomi Hijau - Harian Papua

Breaking

Selasa, 03 Desember 2019

Papua Siap Menerapkan Ekonomi Hijau

Papua Siap Menerapkan Ekonomi Hijau 

Pembangunan infrastruktur di Tanah Papua terus dilakukan untuk memastikan konektivitas provinsi paling timur Indonesia ini semakin baik, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonominya. Salah satunya melalui peresmian Jembatan Youtefa oleh Presiden Joko Widodo (28/10) yang menghubungkan Kota Jayapura dengan embrio pusat ekonomi Kawasan Skouw.
.
Keterhubungan ini akan menjadi modal penting bagi masyarakat di Tanah Papua untuk mempercepat pembangunannya, termasuk membuka kesempatan bagi investasi hijau untuk mengelola kekayaan sumber daya alam Tanah Papua secara berkelanjutan.
.
Selain pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, Papua dan Papua Barat memiliki perencanaan pembangunan masyarakat secara jangka panjang melalui visi “Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera” dan “Menuju Papua Barat yang Aman, Sejahtera, dan Bermanfaat” yang menjadi harapan dan semangat masyarakat untuk mencapai aspirasi ini.
.
Freddy Molle, Kepala Bidang Ekonomi, Bappeda Provinsi Papua menyatakan, “Visi itulah yang kami terjemahkan menjadi prinsip dan strategi pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang inklusif, integratif, dan berbasis data, menjadi pilar utama dalam strategi pembangunan berkelanjutan yang disesuaikan dengan konteks dan kearifan lokal Papua.”
.
Prinsip pembangunan berkelanjutan ini pula yang dijadikan panduan untuk menciptakan instrumen-instrumen kebijakan pendukung lainnya, yaitu Green Growth Plan (GGP), Green Economic Growth (GEG), Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK), dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Visi Papua 2100, dan Green Investment Blueprint for Papua (GIBP). Instrumen terakhir akan menjadi pintu masuk investasi hijau ke Tanah Papua yang perlu dikembangkan dengan bijaksana.
.
Semangat ‘investasi hijau’ ini juga sampai ke Tanah Papua; di mana masyarakat sudah semakin sadar bahwa tanahnya yang subur bisa menghasilkan komoditas hasil perkebunan dan hasil budidaya perikanan dapat menjadi sumber pendapatan besar bagi daerahnya.
.
Skema investasi hijau (GIBP) Papua dan Papua Barat sendiri memuat informasi mengenai komoditas potensial untuk dikembangkan sebagai elemen investasi hijau, tantangan dan peluang untuk pengembangan komoditas tersebut, dan solusi agar pengembangan komoditas berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan proteksi lingkungan yang bersifat inklusif.
.
Inklusivitas pada GIBP mengandung pengertian bahwa pengembangan komoditas sebagai sarana untuk mewujudkan investasi hijau harus meningkatkan partisipasi Orang Asli Papua dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar