Pemerintah Promosikan Kredit Karbon Untuk Papua - Harian Papua

Breaking

Kamis, 20 Februari 2020

Pemerintah Promosikan Kredit Karbon Untuk Papua

Pemerintah Promosikan Kredit Karbon Untuk Papua

Pemerintah serius mendorong investasi di wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Papua Barat melalui perdagangan kredit karbon. Pemerintah akan menggelar konferensi Internasional yang akan diselenggarakan di Sorong, Papua Barat, pada 27-28 Februari mendatang.

Konferensi tersebut akan menghadirkan perwakilan dari negara-negara yang berpeluang menjadi calon pembeli kredit karbon. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam penyerapan emisi gas karbon kepada dunia. Mengingat luasnya hutan dan Mangrove yang dimiliki Indonesia, khususnya di Papua.

"Kita bicara karbon kredit, kemudian tentang kekayaan alam kita. Itu nanti akan ada International conference nanti di Sorong tanggal 27-28 (Februari). Nanti akan hadir 160 orang. Dari negara-negara asing macam-macam itu 53 orang. Ini konferensi yang sangat penting karena Presiden mengarahkan kita betul-betul laksanakan dengan baik," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kredit karbon adalah perdagangan emisi antar negara industri kepada negara yang masih memiliki hutan luas sebagai kompensasi untuk kerusakan lingkungan. Untuk formatnya sendiri, pemerintah masih melakukan penyusunan aturan tersebut. Yang pasti dalam hal ini akan melibatkan beberapa bank untuk menangani masalah pembiayaan.

"Formatnya itu sedang kita susun sehingga nanti ada roadmap-nya. Kami juga libatkan bank-bank nanti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank CIMB Niaga untuk semua berkontribusi," sebutnya.

Keuntungan jual beli kredit karbon ini berpotensi besar menyumbang perekonomian. Sayangnya, ia belum mau menyebutkan berapa target keuntungan yang akan didapat. Ini bisa melahirkan angka beberapa miliar dolar per tahun untuk Indonesia.

Konsep investasi hijau yang didorong di provinsi Papua dan Papua Barat yaitu dengan menanam komoditas perkebunan seperti cokelat dan komoditas perkebunan lainnya.

"Mereka kita dorong jangan lagi pemotongan hutan. Tapi bagaimana menanam cokelat, menanam makanan-makanan yang bisa berkontribusi untuk menghasilkan oksigen kemudian mengatasi masalah kemiskinan," sebutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar