BKKBN Bahas Program Bangga Kencana Dengan Tokoh Papua - Harian Papua

Breaking

Jumat, 13 Maret 2020

BKKBN Bahas Program Bangga Kencana Dengan Tokoh Papua

BKKBN Bahas Program Bangga Kencana Dengan Tokoh Papua

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo berdialog dengan para tokoh Papua, guna mengetahui Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana).
.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Jayapura, Kamis (12/3/2020) dihadiri tokoh Papua dari kalangan akademis, politik, perempuan, adat dan pemuda maupun generasi milenial.
.
Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, mengatakan program BKKBN ke depan adalah bagaimana orang Papua bisa melahirkan anak-anak atau generasi emas yang pintar dan berkualitas, untuk membangunan Bumi Cenderawasih dan Indonesia.
.
“Pada dasarnya kami mendukung apa yang diinginkan BKKBN, makanya dalam diskusi tadi ada beberapa hal yang kami sampaikan dengan program BKKBN ke depan,” kata Rollo.
.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, Charles Brabar mengatakan saat ini pihaknya ingin mengubah citra program keluarga berencana (KB) menjadi keluarga sehat dan sejahtera agar semakin dipahami dan diterima masyarakat.
.
“KB saat ini harus transparan untuk masyarakat, karena harapan kami adalah bagaimana wujudkan keluarga yang sehat, berkualitas dan generasi emas yang berkarakter untuk tanah Papua ke depan,” katanya.
.
Dikatakan, dalam pertemuan itu para tokoh adat dan perempuan menginginkan bagaimana pemerintah tidak membatasi dua anak cukup, tetapi sepenuhnya serahkan pada keluarga. Tugas BKKBN hanya memastikan bagaimana mengontrol dan mensosialisasikan bagaimana membangun keluarga sehat, cerdas dan berkualitas.
.
“Apa yang menjadi masukan dari para tokoh akan dijadikan bahan evaluasi bagi BKKBN, dengan harapan bisa melakukan yang terbaik sesuai dengan kearifan lokal Papua. Kami pada prinsipnya tidak melarang setiap orang untuk memiliki anak banyak, tapi kami punya tugas untuk memastikan bagaimana agar ibu dan anak itu tumbuh sehat, cerdas dan berkualitas,” ujarnya.
.
Ia mengakui, sebagian masyarakat masih menganggap keluarga berencana dengan citra “kontrasepsi” yang hanya sebagai upaya membatasi jumlah sehingga berlawanan dengan kearifan lokal di suatu daerah.
.
Padahal, esensi yang sebenarnya, kata Charles, bukan tentang “kontrasepsi” melainkan upaya meningkatkan kualitas keluarga dan menjaga kesehatan ibu dan anak, “salah satunya dengan menjaga jarak lahir antara anak satu dengan anak lain,” katanya.
.
Hal senada disampaikan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo bahwa program BKKBN kini dikemas dalam istilah baru. Menjadi Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau disingkat Bangga Kencana.
.
“Intinya sama namun hanya istilahnya saja berbeda agar lebih mudah dipahami dan dekat di telinga masyarakat terutama di kalangan milenial dan zilenial,” tutup Hasto.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar