KKB Paksa Warga Siapkan Makanan, Uang dan Pemermpuan - Harian Papua

Breaking

Sabtu, 14 Maret 2020

KKB Paksa Warga Siapkan Makanan, Uang dan Pemermpuan

KKB Paksa Warga Siapkan Makanan, Uang dan Pemermpuan

Polisi membeberkan sejumlah kekejaman yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional -Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) terhadap warga sipil di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Kekejaman ini berdasarkan laporan dari keluarga korban kepada aparat keamanan, pasca pengungsian yang terjadi selama sepekan di Timika. Anggota KKB disebut-sebut telah memaksa warga untuk menyediakan makanan sesuai keinginannya.

Mereka juga kerap meminta uang secara paksa untuk keperluan operasionalnya, mulai dari menyiapkan makanan enak, Paling bengisnya, warga setempat dipaksa menyediakan perempuan di perkampungan untuk memuaskan nafsu bejat anggota gerombolan tersebut.

“Mereka (KKB) paksa masyarakat, mulai dari menyiapkan makanan enak, dana sampai perempuan. Itu sebabnya yang turun mengungsi didominasi kaum perempuan, anak-anak, terutama anak gadis,” ungkap Kapolda Papua Paulus Waterpauw di Kota Jayapura, Jumat malam, 13 Maret 2020.

Paulus menyebut tindakan KKB layaknya seperti preman yang lekat dengan kekerasan. Cara-cara teror selalu digunakan untuk menakut-nakuti warga. Demikian juga dalam mencari amunisi dan senjata api.

“Saya selalu kategorikan mereka (KKB) preman, hidupnya melakukan kekerasan, menakuti warga, mengancam pengusaha dan pekerja di mana-mana terus diancam. Kemudian mencari amunisi dan senjata,” katanya.

Menurutnya, trauma masa lalu warga Tembagapura masih kental. Ini setelah kekerasan dilakukan KKB di kawasan PT. Freeport Indonesia, pada 2018 lalu. Bahkan sebelumnya, kelompok tersebut pernah menyandera warga di sekitar Distrik Tembagapura.

“Mereka sindroma, tahun 2018 pernah terjadi. Warga tidak mau kejadian yang sama terulang lagi. Saya mau katakan kehadiran KKB sangat menakuti warga, yang juga saudaranya sendiri,” kata Paulus.

Karenanya, polisi dengan perbantuan TNI akan tetap melakukan penegakan hukum terhadap kelompok kriminal tersebut. Catatan Polda Papua, sebanyak 1.700 warga Tembagapura telah mengungsi ke Kota Timika hingga Jumat 13 Maret 2020. Rinciannya, 396 pengungsi di antaranya merupakan anak-anak, sedangkan sisanya orang dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar