Pancasila Perekat dalam Kebhinekaan dan Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan - Harian Papua

Breaking

Senin, 01 Juni 2020

Pancasila Perekat dalam Kebhinekaan dan Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan

Pancasila Perekat dalam Kebhinekaan dan Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan

Tokoh Papua, Dr H Toni Wanggai menilai bahwa Pancasila merupakan perekat bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dan keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan, sehingga sebagai anak bangsa Indonesia wajib bersyukur, menjaga dan menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Untuk itu, kita sebagai anak bangsa Indonesia, wajib bersyukur dengan adanya Pancasila sebagai falsafah hidup dan juga sebagai dasar NKRI. Apalagi 1 Juni sudah ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila," kata Toni yang juga anggota Majelis Rakyat Papua.

Ia menegaskan, Pancasila mampu menyatukan kebhinekaan, keberagaman ratusan suku budaya, golongan, agama, baik agama samawi atau yang diakui maupun agama lokal di Indonesia, bahkan dalam kepulauan mampu menyatukan perbedaan.

"Sudah terbukti hingga 75 tahun bangsa Indonesia tetap berjaya dan besar dengan Pancasila. Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, meski mereka hanya satu agama, misalnya, di kawasan timur tengah atau Eropa, tapi jika berbeda aliran saja sudah saling berperang, yang tidak berujung dan tidak terselesaikan karena mereka belum menemukan ideologi bernegara," ucapnya membandingkan.

Sementara Pancasila di Indonesia sudah menjadi ideologi negara yang final dan tidak bisa digantikan, karena telah teruji dan disepakati oleh bapak bangsa founding father Soekarno dan seluruh tokoh-tokoh bangsa dan juga tokoh lintas agama.

"Karena nilai-nilai Pancasila ini tidak bertentangan, tapi mengandung nilai universal semua agama yang diakui yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, lalu kita menghargai kemanusiaan, kita menjaga persaudaraan meski berbeda dan tetap bersatu, kita cinta Tanah Air dan dalam menyelesaikan persoalan dengan selalu bermufakat dan sesuai dengan tradisi budaya bangsa kita dan kita berasas menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

"Jadi saya pikir, Pancasila merupakan aset yang sangat berharga, merupakan modal dasar kita bernegara. Oleh karena itu, kita wajib menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari, bermasyarakat berbangsa dan bernegara," imbuhnya.

Ketua PW NU Provinsi Papua ini juga berpendapat sebenarnya ideologi Pancasila milik bangsa Indonesia bisa menjadi pilot project, menjadi percontohan bagaimana bernegara dan berbangsa.

"Pancasila bisa menginspirasi kehidupan kita kepada bangsa lain. Luar biasa, keterpaduan antara agama dan budaya yang dituangkan dalam Pancasila untuk kehidupan bernegara ini. Jadi komitmen kita adalah bagaimana menjaga dan menerapkan dalam kehidupan kita dan terjaga sampai kapanpun," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar