Papua dan Papua Barat Adalah Salah Satu Prioritas Utama Dalam Pembangunan - Harian Papua

Breaking

Senin, 22 Juni 2020

Papua dan Papua Barat Adalah Salah Satu Prioritas Utama Dalam Pembangunan

Papua dan Papua Barat Adalah Salah Satu Prioritas Utama Dalam Pembangunan 

Pemerintah akan menjadikan Papua dan Papua Barat sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan baik infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia. Percayalah, Pak Jokowi Punya Komitmen Kuat Membangun Papua. Kebijakan itu dilakukan sebagai komitmen menjadikan Papua, bagian penting dari Indonesia.

"Periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widowo menjadikan sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama di Papua," ujar Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani.

Berbagai langkah dan kebijakan telah dan terus dilakukan seperti program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) dan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di mana sekitar 600 putra-putri Papua belajar di sekolah terbaik. Hal itu dilakukan selain untuk menimba ilmu, juga saling mengenal dan belajar satu sama lain.

“Bukan sekadar bagaimana mengirimkan putra terbaik, di dalamnya juga menghargai lintas kultur lintas etnis agama. Pendidikan sejatinya bukan soal program belajar mengajar tetapi bicara soal pendekatan kebudayaan, karena Bhineka maka pendidikan sejatinya menanamkan saling menghargai perbedaan. Percikan di Surabaya dan Yogyakarta itu semacam pembelajaran, baik Papua dan di luar Papua, untuk terus mempertemukan kebudayaan,” tutur Jaleswari.

Dia menambahkan, pemerintah pusat pun memiliki komitmen tinggi, untuk terus menambah tenaga pendidik di Papua sehingga terjadi peningkatan kualitas pendidikan yang dampaknya akan dirasakan dalam jangka panjang.

Apa yang dilakukan pemerintah pusat, dengan terus mendorong infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia, tentu saja tidak serta mengubah lebih baik, ada keterbatasan. Namun, dengan melihat anak-anak muda Papua saat ini yang telah berkiprah di banyak bidang, mulai kesenian, budaya, hingga teknologi, menjadi bukti bahwa Papua dalam situasi yang baik-baik saja.

Ada optimisme, kebersamaan yang saling menguatkan, tidak seperti dipersepsikan oleh kelompok tertentu yang mengesankan Papua mendapat diskriminasi. Tugas menguatkan Papua, kata Jaleswari, perlu melibatkan semua komponen bangsa. Apalagi, cerita Papua sejatinya tidak seperti digambarkan pihak-pihak tertentu yang menggambarkan suram.

Padahal di Papua ada optimisme yang cerah, daerah yang indah, dengan orang-orang dan pemerintah daerah yang memiliki kepedulian akan kemajuan daerahnya. Pembangunan yang dijalankan di Papua oleh pemerintah, diharapkan menjadi landasan menuju Papua yang lebih baik dan penuh optimisme.

Presiden pun memiliki perhatian tinggi terhadap Papua hingga 13 kali datang dan terus mendengar apa yang menjadi harapan masyarakat. Karena itu, ia mengajak semua pihak, termasuk putra-putri Papua berkolaborasi bagaimana mengoptimalkan hal-hal baik sehingga tidak hanya berhenti di lima tahun ke depan. Apalagi Papua memiliki sumber daya manusia yang luar biasa hebat.

Pada kesempatan sama, Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, menyampaikan, pemerintah di luar negeri terus melakukan berbagai upaya untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya di Papua kepada masyarakat internasional.

Di mana pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, dan demokrasi telah mengalami lompatan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dia mengajak putra putri asli Papua yang duduk di posisi kunci, seperti artis, seniman, birokrat, untuk bersama-sama membangun narasi positif Papua karena masyarakat internasional lebih percaya terhadap informasi dari warga asli Papua.

Ia setuju, media sosial menjadi tantangan utama. Karena itu, setiap ada narasi negatif, akan lebih baik langsung dijelaskan diklarifikasi sehingga tidak dikesankan sebagai informasi yang benar. Opini harus dibangun secara bersama sama dan terorkestrasi. Karena itu, jangan lagi terlambat untuk memberikan klarifikasi atas informasi salah mengenai Papua.

“Untuk menyelesaikan masalah Papau semua harus bermain karena permasalahan bukan satu lembaga atau per orang, ini persoalan bersama, perlu diawali berpikir sama, berkata sama, dan akan sangat manjur jika orang asli Papua yang menjelaskan mengklarifikasi, termasuk dengan menggencarkan diplomasi budaya,” ucap Tantowi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo berharap pemerintah terus memiliki perhatian kepada Papua terutama sektor pendidikan dan sumber daya manusia. Seperti membangun sekolah, puskesmas, sehingga betul-betul memberi imbas positif pada Papua dalam jangka panjang.

“Saya percaya Pak Jokowi sunguh-sungguh membangun Papua, dan kami apresiasi,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar