Warga Asli Papua Kembali Menjadi Korban Kekejian KKB - Harian Papua

Breaking

Rabu, 03 Juni 2020

Warga Asli Papua Kembali Menjadi Korban Kekejian KKB

Warga Asli Papua Kembali Menjadi Korban Kekejian KKB

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali beraksi dan menebar teror di Papua. Kali ini, korbannya adalah seorang petani Intan Jaya yang ditembak dan dimutilasi.

Korban diketahui warga asli Papua bernama Yunus Sani (40). Korban mengalami 8 luka tembak, dan tergeletak di jalan pada Jumat, 29 Mei 2020, di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Intan Jaya.


Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Dariyanto menyampaikan satu pekan setelah membunuh petugas kemanusian dari Papua, Ale Melik Bogau, kelompok OPM itu menganiaya pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, Heniko Somau saat membawa obat-obatan untuk warga belum lama ini.


Teror dan pembunuhan pun belanjut kembali, KKB dengan brutal dan keji menembak dan memutilasi warga asli Papua bernama Yunus di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.

“Keterangan tersebut didapatkan dari Bapak Niko Wakey seorang pastor Gereja Mbegulo,” kata Eko, dalam keterangannya, Senin, 1 Juni 2020.

Eko menjelaskan kejadian ini bermula ketika Niko Wakey sedang mengantar anaknya dari Enarotali. Namun, saat kembali ke Kampung Mbegulo di tengah perjalanan di Kampung Megataga, Distrik Wandai terdengar bunyi tembakan kurang lebih sebanyak 8 kali.

Setelah bunyi tembakan reda, Niko Wakey melihat OPM turun dari Kampung Magataga. Kelompok meresahkan itu pun menghampirinya.

“Saat menghampiri saya (bapak Niko Wakey) KKSB atau OPM tersebut menyampaikan telah membunuh korban Yunus Sani,” tuturnya.

Selanjutnya, setelah OPM pergi, Niko Wakey menghampiri korban Yunus (40) yang telah dibungkus dengan karung oleh OPM.

Atas kejadian itu, Kapendam XVII/Cenderawasih, Eko Daryanto mengatakan KKB seakan menebar virus menyabut nyawa para warga asli Papua yang berada di bumi Cendrawasih.

“Ini sangat biadab, tidak benar. Apapun alasan mereka, tidak dibenarkan tindakan penembakan dan mutilasi warga sipil di Papua," ujar Eko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar