Pemprov Papua Barat Targetkan Potensi Wisata di Kepulauan Auri Dengan Konsep Ekowisata - Harian Papua

Breaking

Selasa, 28 Juli 2020

Pemprov Papua Barat Targetkan Potensi Wisata di Kepulauan Auri Dengan Konsep Ekowisata



Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan pengembangan potensi wisata gugusan kepulauan Auri kabupaten Teluk Wondama mulai berjalan tahun 2021 mendatang.

Kepala dinas pariwisata provinsi Papua Barat, Yusak Wabia mengatakan, dengan berbagai keterbatasan di masa pandemi Covid-19 tidak mengurangi rencana aksi pemanfaatan dan pengelolaan potensi daerah Papua Barat di sektor pariwisata secara berkelanjutan dengan konsep pelestarian alam (ekowisata).

“Tahap awal kita mulai dari sosialisasi ke masyarakat dan perencanaan dengan libatkan Pemda Teluk Wondama (dinas kebudayaan dan pariwisata), Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC), termasuk Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI),” kata Wabia, di Manokwari Selasa (28/7/2020).

Pengembangan potensi wisata gugusan kepulauan Auri di kabupaten Teluk Wondama bagian dari konsentrasi Dinas Provinsi, setelah melirik festival Pulau Roon yang sedang menggeliat dan menarik wisatawan domestik hingga manca negara.

Semua potensi yang ada, secara bertahap akan dikembangkan, memberikan dampak (income) bagi daerah maupun dalam peningkatan ekonomi masyarakat lokal.

“Selain Raja Ampat, Papua Barat juga punya Teluk Wondama yang lengkap dari wisata gunung, pesisir kepulauan hingga panorama dibawah air yang sejauh ini belum dikemas secara baik. Oleh karena itu, langkah awal kita lakukan untuk pastikan di tahun 2021 mulai berjalan,” kata Wabia.

Christian Mambor, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama, menyambut baik intervensi Dinas Provinsi dalam pengembangan potensi wisata khususunya gugusan kepulauan Auri di wilayah kabupaten Teluk Wondama.

Bagi Mambor, dinasnya belum memiliki program prioritas dalam pengembangan sektor wisata jangka panjang, sehingga melalui kolaborasi program dan anggaran antara Dinas Provinsi dan kabupaten bersama stagholder lainnya, menjadi satu langkah maju yang segera direspons.

“Kami di daerah Teluk Wondama sambut positif program kolaborasi ini. Di tahap perencanaan, saya harap ada survei kepastian disertai mapping up date sebagai bahan penyusunan draft awal,” kata Mambor.

Dia mengakui, gugusan kepulauan Auri di Distrik Roon kabupaten Teluk Wondama, terdapat 12 pulau dengan keunikan masing-masing, salah satunya Pulau Matas, dengan keunikan pasir putih yang menghubungkan dua pulau di tengah laut.

Tak hanya itu, Mambor juga mengakui Pulau Matas juga sebagai salah satu lokasi peneluran satwa Penyu, tempat bertengger burung-burung migran, serta memiliki keanekaragaman jenis ikan dan terumbu karang yang menjanjikan.

“Potensi wisata kepulauan Auri sangat lengkap, karena sekali trip wisatawan bisa menikmati keindahan pantai pasir putih lokasi peneluran Penyu, eksotis dasar laut hingga wisata pengamatan burung,” ujar Mambor.

Dalam rencana awal kata Mambor, Pemda Wondama siap melakukan pendekatan disertai sosialisasi kepada masyarakat lokal sebagai penerima dampak dari pengembangan potensi wisata itu.

Warga lokal di sekitar kepulauan Auri, dengan matapencaharian sebagai nelayan, akan dilibatkan aktif mulai dari perencanaan hingga pengelolaan. Karena pariwisata berkaitan erat dengan perlindungan, pemanfaatan dan dampak ekonomi.

“Kami akan pastikan kesiapan masyarakat lokal, karena merekalah yang akan lebih aktif dilibatkan dalam pengembangan ekowisata, mulai dari pemandu wisata, hingga penyedia kuliner lokal,” ujar Mambor.

Rencana aksi tersebut ditandai dengan pemberian mesin chainsaw dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat kepada dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Teluk Wondama. Chainsaw tersebut akan dipakai untuk pembersihan bongkahan kayu di pesisir pantai kepulauan Auri.

Sementara, Mathias Rumbruren, ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) Provinsi Papua Barat, mengatakan, melalui keterlibatan HPI dalam kolaborasi program pengembangan potensi wisata kepulauan Auri kabupaten Teluk Wondama, menjadi bagian terpenting dalam kontribusi HPI untuk turut mendorong potensi wisata di Papua Barat.

“Kami dari HPI siap mendungkung dari sisi penyiapan sumberdaya pemandu wisata lokal, maupun dalam membangun jejaring dalam mendatangkan wisawatan,” ujar Rumbruren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar