Bandara Baru Untuk Papua dan Papua Barat

Untuk memudahkan menjangkau sejumlah daerah terpencil, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan akan membangun belasan bandara baru.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur, di daerah yang sulit diakses oleh tranpsortasi darat dan laut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan infrastruktur tersebut dengan membangun 21 bandara baru di wilayah yang sulit diakses transportasi darat dan laut.

"Adapaun 21 bandara baru tersebut diantaranya Tambelan di Bintan Riau, Muhammad Siddik di Barito Utara, Bandara Siau di Sulawesi Utara, Toraja dan di Papua," kata Budi dalam webinar, Jumat (14/8/2020).

Dibangunnya bandara baru ini, lanjut Budi, agar dapat mempermudah konektivitas masyarakat perbatasan dan yang tinggal di daerah terluar, terpencil dan tertinggal.

Hal itu, menurut Budi, selaras dengan program Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan Indonesia dari daerah perbatasan. Maka infrastruktur transportasi yang cepat, seperti transportasi udara diyakini membuat keterhubungan masyarakat yang tinggi.

“Tersedianya sarana transportasi memberikan kesempatan yang berdampak positif terhadap masyarakat untuk menambah wawasan, dan mengenal suku dan budaya lain," ucap Budi.

Transportasi udara, ungkap Budi, dapat diibaratkan sebagai jembatan yang menghubungkan, menyatukan dan mengikat keberagaman antar wilayah Indonesia.

Budi menambahkan, kehadiran transportasi udara diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjadi penghubung masyarakat pada daerah terisolasi ke daerah lain.

"Sehingga dapat meningkatkan pembangunan dan perekonomian pada daerah yang terpencil, tertinggal, terluar serta perbatasan," ujar Budi.

Kementerian Perhubungan, lanjut Budi, akan terus membuka aktivitas transportasi udara untuk memperlancar aktivitas dan merajut keberagaman di Indonesia dengan komitmen membuat akses semakin terjangkau.