Tim Satgas Covid-19 Kunjungi Lima Daerah Episentrum Penyeberan Covid-19 di Papua

Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua melakukan kunjungan ke lima daerah yang menjadi episentrum (pusat penyebaran wabah), yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Biak, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Mimika.

“Lima daerah ini masih terjadi penyebaran sehingga perlu adanya kerjasama dalam penanganan dan pencegahan,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Papua, Muhammad Musa’ad, di Jayapura, Senin (10/8/2020).

Kunjungan ke Biak memastikan pembangunan rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 yang merupakan program dari pusat, apakah sudah lengkap dengan peralatan medis atau tidak. Dengan harapan nantinya bisa menjadi melayani wilayah Saereri.

“Tim akan bertemu bupati dan pihak yang menangani pembangunan (rumah sakit rujukan) guna memastikan semua itu. Kalau memang sudah selesai bisa segera dioperasikan,” ujarnya.

Terkait penanganan pandemi Covid-19, tim akan bertemu gugus tugas yang ada di Biak, karena kabupaten yang berjuluk Kota Karang ini juga memiliki tingkat kasus cukup tinggi.

“Tim juga akan mensosialisasikan kepada masyarakat soal bagaimana menerapkan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari agar upaya memutus mata rantai penyebaran (korona) bisa terlaksana dengan baik,” katanya Musa’ad.

“Covid-19 ini benar-benar nyata. Untuk itu, semua pihak harus benar-benar sadar ini bahaya sehingga harus mawas diri dengan menjalankan pola hidup sehat dan bersih,” sambungnya.

Musa’ad mengajak seluruh masyarakat Papua untuk disiplin, taat asas, dan mengikuti protokol kesehatan sehingga bisa terhindar dari penularan korona.

“Intinya masyarakat dan pemerintah daerah tidak sendiri, sebab Pemerintah Provinsi Papua siap membantu,” katanya.

Berdasarkan data info grafis perkembangan Covid-19 Papua yang dikeluarkan Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, terakumulasi dari 17 Maret hingga 8 Agustus 2020, pasien positif sebanyak 3.151 orang dan dirawat sebanyak 1.268 orang, sembuh 1.848 orang, serta meningga sebanyak 35 orang.