Optimalkan Tol Laut, Merauke Pasarkan Ribuan Ton Beras Setiap Bulan - Harian Papua

Breaking

Selasa, 15 Maret 2022

Optimalkan Tol Laut, Merauke Pasarkan Ribuan Ton Beras Setiap Bulan



Pemerintah Kabupaten Merauke, Papua, memanfaatkan program tol laut untuk memasarkan komoditas unggulannya dengan optimal. Merauke mengapalkan ribuan ton beras untuk setiap kunjungan kapal tol laut ke sejumlah daerah di Papua dan provinsi lainnya di Indonesia.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Merauke Tetes Gunanto saat dihubungi, Senin (14/3/2022), mengatakan, Merauke mulai aktif memasarkan beras dengan tol laut selama dua tahun terakhir. Beras yang dikapalkan adalah jenis medium dengan nilai jual Rp 10.859 per kilogram.

Adapun rute tol laut untuk memasarkan beras Merauke melalui sejumlah daerah di Papua, antara lain Mimika, Biak, dan Jayapura. Dalam sebulan, terdapat tiga kapal tol laut yang memasuki Merauke. ”Selain ke sejumlah daerah di Papua, beras Merauke juga sudah dipasarkan ke Nusa Tenggara Timur. Menurut rencana, kami juga akan memasarkan beras Merauke ke Maluku,” papar Tetes.

Sementara melalui jalur di luar tol laut, beras Merauke juga dipasarkan ke sejumlah daerah di wilayah selatan Papua, seperti Mappi, Boven Digoel, dan Asmat. Bulog juga memasok beras dari Merauke ke sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat.

Panen padi di Kabupaten Merauke, Papua, pada pertengahan Maret 2020.
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN PROVINSI PAPUA
Panen padi di Kabupaten Merauke, Papua, pada pertengahan Maret 2020.

Tetes menuturkan, Merauke sudah dapat memasarkan beras ke sejumlah daerah karena telah mencapai surplus produksi komoditas pokok tersebut. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Merauke, hingga akhir tahun 2021, jumlah lahan yang ditanami padi mencapai 64.000 hektar per tahun. Luasan itu bisa menghasilkan sekitar 300.000 ton gabah kering dari dua kali masa panen.

Sekitar 300.000 ton gabah kering itu menghasilkan 154.000 ton beras per tahun, sementara total kebutuhan beras di Merauke dalam setahun mencapai 25.000 ton. Ini membuat Merauke memiliki surplus beras hampir 130.000 ton setiap tahun.

Baca juga : Produksi Pertanian di Papua Diklaim Tak Terganggu Covid-19

”Jumlah beras Merauke yang dipasarkan ke daerah-daerah lain baru mencapai maksimal 60 persen. Kami berharap ada tambahan hingga 40 kontainer untuk angkutan kapal tol laut. Saat ini kami hanya mendapatkan maksimal 20 kontainer,” ucap Tetes.
 
Adapun Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Merauke Ratna Laoce menambahkan, tol laut sangat bermanfaat untuk memasarkan surplus produksi beras di Merauke. Total sebanyak 27.837 petani yang menanam padi di Merauke saat ini.

Ia pun menyatakan Pemkab Merauke selalu bersinergi dengan sejumlah pihak untuk kegiatan pendampingan dan pelatihan para petani yang membudidayakan padi. Tujuannya agar produksi beras terus meningkat dan berkualitas baik.

Salah satunya seperti yang dilakukan PT Pelni yang membawa sejumlah perwakilan petani dari Merauke mengikuti studi banding tentang produksi pertanian di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022) pekan lalu. Kegiatan itu diharapkan memotivasi para petani sehingga bisa memanfaatkan muatan balik kapal tol laut untuk memasarkan komoditas pertanian unggulan dari Merauke.

Kedua daerah itu dapat memasarkan komoditas unggulannya dengan memanfaatkan kapal angkutan tol laut yang singgah di daerah kami.

Kegiatan itu pun diapresiasi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir di Sragen. ”Ini upaya sinergitas kita semua. Selain memberikan pelatihan langsung untuk meningkatkan produksi pertanian, program ini juga untuk mendukung program tol laut,” ujar Budi.

Sementara itu, Bupati Jayapura Matius Awoitau mengatakan, daerahnya juga termasuk salah satu rute tol laut di Papua selain Merauke. Namun, lanjut Matius, jumlah angkutan dari Kabupaten Jayapura belum optimal karena minimnya hasil produksi komoditas unggulan.

Penumpang kapal tiba di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (7/6/2021). Pelabuhan Sorong merupakan salah satu destinasi utama tol laut di wilayah Papua.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Penumpang kapal tiba di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (7/6/2021). Pelabuhan Sorong merupakan salah satu destinasi utama tol laut di wilayah Papua.

Kabupaten Jayapura memanfaatkan tol laut untuk mengirim kayu besi dan batu chipping atau belah. Namun, jumlah pengiriman kedua komoditas itu masih di bawah 10 kontainer. ”Kami berharap Pemprov Papua berkoordinasi dengan daerah yang dekat Kabupaten Jayapura, seperti Sarmi dan Keerom. Kedua daerah itu dapat memasarkan komoditas unggulannya dengan memanfaatkan kapal angkutan tol laut yang singgah di daerah kami,” kata Matius.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Laduani Ladamay mengakui, baru Merauke yang bisa memanfaatkan tol laut untuk memasarkan komoditas unggulannya dengan optimal. Hal ini karena Merauke mampu memproduksi beras dalam jumlah yang banyak secara konsisten.

”Kapal tol laut melewati daerah Merauke, Mimika, Biak, hingga Jayapura. Daerah lain belum dapat memanfaatkan tol laut seperti Merauke karena belum mencapai surplus produksi komoditas unggulannya,” ungkap Laduani.

SUMBER : https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/03/14/optimalkan-tol-laut-merauke-pasarkan-ribuan-ton-beras-setiap-bulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar