22 Rute Kargo Perintis Untuk Turunkan Harga Bahan Pokok Wilayah Papua - Harian Papua

Breaking

Jumat, 10 Januari 2020

22 Rute Kargo Perintis Untuk Turunkan Harga Bahan Pokok Wilayah Papua

22 Rute Kargo Perintis Untuk Turunkan Harga Bahan Pokok Wilayah Papua

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, melaksanakan penandatanganan dan penyerahan kontrak 'Angkutan Udara Perintis Penumpang, Perintis Kargo dan Subsidi Angkutan Udara Kargo tahun 2020' di Ruang Mulawarman Kementerian Perhubungan, Jakarta.
.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, mengatakan ada 188 rute penerbangan perintis untuk penumpang dan 27 rute untuk kargo sampai dengan akhir 2020.
.
"Adapun angkutan udara perintis penumpang itu ada totalnya 188 rute. Sementara untuk angkutan perintis kargo, sudah dilaksanakan di Kalimantan, Sulawesi dan Papua sebanyak 27 rute," kata Polana di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (9/1).
.
Program Angkutan Udara Perintis ini sudah berlangsung sejak 2017 sebagai bagian dari fokus pemerintah Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam mengatasi persoalan logistik di daerah terpencil, tertinggal, terluar (3T) dan perbatasan.
.
Adapun rute perintis untuk penumpang terdiri dari Sumatera 3 korwil dengan 24 rute jauh, 1 korwil dengan 3 rute, Kalimantan 25 rute, kemudian NTT 1 korwil dengan 4 rute, Papua 9 korwil dengan paling banyak 116 rute, sehingga totalnya 188 rute.
.
Sedangkan rincian untuk rute kargo adalah Sulawesi 3 rute, Kalimantan 3 rute dan Papua 22 rute. "Satu lagi ada susbsidi perintis kargo ada satu lagi di Wamena. Itu rute-rute yang akan dilayani di tahun ini," ungkap Polana.
.
Pada 2019, program ini telah berhasil memangkas harga bahan pokok hingga 50 persen di daerah terpencil, terutama di wilayah Papua. Komitmen itu diwujudkan kembali pada tahun ini, agar harga bahan pokok di daerah 3T bisa terjangkau.
.
"Angkutan Udara Perintis merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang menjadi pendukung dari program Pemerintah. Sesuai dengan visi dan misi Presiden ke-5 yaitu menjamin penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang fokus dan tepat sasaran," imbuh dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar