Masyarakat Papua Harus Siap Jika Diberlakukan New Normal - Harian Papua

Breaking

Senin, 01 Juni 2020

Masyarakat Papua Harus Siap Jika Diberlakukan New Normal

Masyarakat Papua Harus Siap Jika Diberlakukan New Normal

Ketua Fraksi Gabungan Bangun Papua DPR Papua, Agus Kogoya, berharap masyarakat  mempersiapkan diri menjalani kehidupan normal baru atau new normal di tengah pademi Covid-19 kini. Pernyataan itu dikatakan Agus Kogoya melalui panggilan telepon, Minggu (31/5/2020).

Katanya, suatu saat kebijakan new normal dari pemerintah pusat tersebut akan diberlakukan di Papua. Saat itu diterapkan di provinsi paling Timur Indonesia itu, masyarakat harus tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Minimal menggunakan masker, rajin cuci tangan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, jaga jarak atau menghindari berkerumun dalam waktu yang lama, untuk mengurangi atau memutus rantai penularan Covid-19.

Meski begitu, Kogoya menilai hingga kini Papua secara umum belum dapat menerapkan new normal dalam waktu dekat, karena angka kasus Covid-19 di Papua masih terus bertambah.

“Saya pikir kita mesti fokus penanganan Covid-19 di Papua dulu. Jangankan bicara soal New Normal, atau yang disebut dengan kebiasaan hidup yang baru,” kata Agus Kogoya.

17 kabupaten di Papua dan 5 kabupaten di Papua Barat diizinkan new normal. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua mesti fokus pada penanganan Covid-19 secara baik, untuk mengurangi angka kasus.

Selain itu, pemerintah mesti menata secara baik distribusi bantuan sosial selama pandemi Covid-19, salah satunya memperhatikan lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan berpola asrama, atau lembaga asuh bagi anak yatim dan anak-anak terlantar di Provinsi Papua.

Sementara itu, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mengatakan Pemprov Papua memprediksi baru dapat menerapkan new normal pada Juli 2020 mendatang.

Menurut Klemen Tinal, puncak pandemi Covid-19 di Bumi Cenderawasih diperkirakan terjadi, Juni 2020 mendatang. Dalam situasi itu kondisi Papua belum memungkinkan diberlakukannya new normal.

“Papua itu baru akan normal di Juli 2020, karena di Juni 2020 itulah kita akan mencapai titik tertingggi. Kalau memang kita disiplin, dengan harapan awal Juli [2020] curva mulai turun. Kala curva mulai turun, maka new normal itu kita berlakukan,” kata Klemen Tinal pekan lalu.

Dalam waktu dekat Pemprov Papua bersama forum komunikasi pimpinan daerah Provinsi Papua dan bupati/wali kota se-Papua akan menggelar rapat. Menyamakan persepsi terkait pemberlakuan kebijakan new normal oleh pemerintah pusat.

Akan tetapi, kalaupun nantinya ada bupati atau wali kota di Papua yang ingin memberlakukan new normal, Pemprov Papua tidak mempermasalahkannya.

Namun, pemerintah daerah di Papua yang ingin memberlakukan new normal mesti mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia dan Keputusan Menteri Kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar